BatuNetwork.id- Ujian tertulis penerimaan atau rekrutmen calon anggota polisi kali ini disiarkan secara langsung melalui platform Instagram. sebuah inovasi dari polri yang bertujuan untuk menghindarin aksi polri dan betnuk kecurangan lain saat melakukan ujian masuk ke kepolisan.
Ujian yang secara serentak di lakukan pada sejumlah polda seluruh Indonesia ini ini disiarkan sejak Kamis (25/5) pagi melalui akun Instagram @divisihumaspolri. Masyarakat Bisa melihat secara langsung proses ujian tersebut sampai dengan selesai.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, ujian ini sengaja disiarkan secara langsung agar rekrutmen calon anggota polisi menjadi transparan.
"Sebagai bentuk implementasi prinsip BETAH yaitu Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis," kata Dedi
Jenderal bintang dua ini berharap para peserta dan orang tua dapat mempercayai kemampuan anaknya ketika mengikuti proses seleksi anggota Korps Bhayangkara. Sehingga nantinya tidak akan ada lagi masyarakat yang tertipu oleh para pelaku Pungutan Liar (Pungli) dengan janji lolos seleksi.
"Untuk meyakinkan peserta tes dan orang tua agar percaya dengan kemampuan masing-masing tidak mudah tertipu oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.
Menurut Dedi Prasetyo , inovasi polri ini merupakan wujud dari komitmen Korps Bhayangkara yang sejak awal fokus untuk memberantas praktik calo maupun KKN dalam seluruh proses rekrutmen Polri.
"Selain mengapresiasi, kami di tingkat Mabes Polri tentunya mendukung penuh tindakan tegas terhadap pelaku ataupun calo rekrutmen Polri. Karena, sejak awal pimpinan Polri sudah menegaskan untuk tidak segan memberantas praktik calo maupun KKN," lanjut Dedi
Dedi menegaskan, untuk masyarakat yang ingin menjadi anggota Polri, baik melalui jalur Akpol, Bintara dan Tamtama tidak ada pungutan biaya alias gratis.
Apalagi, dalam proses rekrutmen ini As SDM Polri menerapkan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis). Sehingga, tidak ada lagi ruang sedikitpun untuk pihak-pihak yang mencoba 'main-main' dalam proses rekrutmen Polri.

Selain itu, untuk mencegah praktik percaloan tersebut, SSDM Polri telah membuka layanan hotline di nomor 085773760016. Sehingga, hal ini memudahkan masyarakat atau siapapun yang ingin melakukan pengaduan atau memberikan informasi seputar adanya dugaan pelanggaran ataupun dugaan penyimpangan terkait proses rekrutmen.
"Kami terbuka, mendengar dan menyerap semua aspirasi dan informasi dari seluruh lapisan masyarakat. Semua ini dilakukan untuk semakin meningkatkan rasa kepercayaan publik terhadap Polri," ( sar )